Thursday, October 28, 2010

Kami putra dan putri Indonesia...

Sumpah Pemuda

1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sungguh, aku berbangga menjadi pemudi Indonesia.

India, yang negaranya terletak di satu benua, tak terpisah-pisahkan sebagaimana kita dengan tujuh belas ribu sekian pulau kita, penduduknya antara satu sama lain hanya dapat bisa dipastikan saling mengerti apabila menggunakan bahasa Inggris apabila berkomunikasi.

Dua kawan karib saya semasa program Master dulu sama-sama warga negara India. Seorang berasal dari India Utara, dan seorang lagi dari India selatan. Sebagaimana Indonesia, masing-masing mereka memiliki bahasa daerah mereka, yang satu Urdu, yg satunya Tamil. Akan tetapi, berbeda dengan kami orang Indonesia yang dengan semena-mena bisa mendiskusikan hal-hal di antara kami sendiri menggunakan bahasa Indonesia tanpa dimengerti orang lain, mereka tidak dapat berkomunikasi antar mereka sendiri tanpa menggunakan bahasa Inggris.

Bahasa utama mereka, Hindi-Urdu, dikuasai dengan baik oleh penduduk India Utara, akan tetapi tidak demikian dengan di India Selatan. Penduduk India Selatan berbahasa Tamil sehari-harinya, dan sebagaimana mereka tidak dapat memahami Hindi, warga India Utara juga tidak dapat memahami Tamil. Sehingga antar kawan kami itu, mereka harus menggunakan bahasa nasional kedua mereka, Inggris.

Alangkah sayangnya, apalagi mengingat Inggris adalah bahasa yg masuk karena pendudukan Inggris di negara mereka.

Dan alangkah kagumnya saya pada pemuda-pemudi Indonesia pencanang sumpah pemuda. Yang telah dengan bijaksana memilih bahasa Indonesia, yang berakar Melayu namun bukan Melayu, bukan bahasa daerah tertentu saja, sehingga dapat dipelajari oleh semua warga Indonesia. Yang telah berikrar untuk bersama-sama menggunakannya untuk menjembatani perbedaan jarak, budaya, bahasa, antar penduduk kepulauan Indonesia ini.

Sungguh, aku berbangga menjadi pemudi Indonesia.

Yang pendahulunya dengan penuh keberanian mengikrarkan jati diri sebagai warga Indonesia di tengah pendudukan Belanda.
Yang memperjuangkan kemerdekaan negara ini dengan mengangkat senjata, bukan dengan menunggu pembebasan dan kemerdekaan yg diberikan oleh penjajah.

Sungguh, aku berbangga.

3 comments:

Ismail Habib said...

:') :')

Rika The Lost Wanderer said...

nice! :D

lite said...

@habs and rika :
hehehe, belom slese tuh padahal daku nulisnya, tp udah cukup bisa bilang, iyah, keren, yah, negara kita :D